Seorang remaja, Carlo Acutis (15 tahun), dibeatifikasi oleh Takhta Suci Vatikan pada 10 Oktober 2020. Anak milenial yang cerdas dan sangat religius. Ia mengikuti Perayaan Ekaristi setiap hari, juga berdoa Rosario. Ia membersihkan hatinya dengan menerima Sakramen Tobat setiap minggu. Ia memaknai hidupnya yang singkat - karena sakit leukimia - dengan mendokumentasikan mukjizat-mukjizat Ekaristi yang terjadi di seluruh dunia.
Ketika seluruh mata tertegun memandang kesucian Beato Carlo Acutis, pada dini hari 10 Oktober 2020 juga, di Aceh Timur seorang anak lelaki berinisial R (9 tahun) tewas dibunuh. Ia berusaha melindungi ibunya dari nafsu bejat seorang pria yang akan memerkosa ibu itu. R yang masih kanak-kanak merelakan nyawanya demi membela sang ibu. Sejatinya, R adalah martir pembela kesucian.
Tentu banyak kisah orang kudus zaman ini yang jauh dari sorotan khalayak, muncul dalam situasi kehidupan yang beraneka ragam. Cara orang menggapai kekudusan berbeda satu sama lain, tetapi satu hal yang pasti: jalan kekudusan adalah jalan yang selayaknya ditempuh setiap insan yang mengarahkan hidupnya kepada kebenaran dan kekekalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar