Aku sendiri akan mengambil sebuah carang
dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya
dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan
menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; (Yehezkiel 17:22)
Pucuk pohon yang paling ujung adalah bagian tertinggi dari sebatang pohon. Berada di puncak tak berarti kita telah menempati posisi yang mapan dan aman. Sang Pencipta dapat saja mematahkan kita dan memindahkan kita ke atas tanah.
Tentu IA punya maksud tertentu ketika melakukannya, saat kita merasa sakit karena dipatahkan dari tempat kita semula. Kita pun malu karena dari pucuk paling tinggi kini berada begitu rendah - dekat sekali dengan tanah. Tak dipungkiri, kita melayangkan protes kepadaNya.
Jangan tergesa berburuk sangka. Ikutilah prosesNya. Bukankah IA telah memilih engkau di antara sekian banyak pucuk pohon? Memang, ada rasa sakit ketika kita dicabut dari zona nyaman dan direndahkan.
Tunggulah beberapa waktu. Engkau akan melihat hasilnya. Pucuk yang kecil dan tak berdaya itu, kini menjadi pohon besar dan rindang di atas gunung yang menjulang tinggi. Engkau akan bersukacita, membungkuk penuh hormat dan syukur kepadaNya.
Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN,
merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat
pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu
kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan
membuatnya." (Yehezkiel 17:24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar