Minggu, 08 Januari 2012

Keluar dari Padang Gurun

Dua hari lalu saat aku berdiam diri di hadiratMu di pagi yang hening, aku mendapat pencerahan itu. Sekarang aku memahami makna terdalam dari dua peristiwa besar yang kualami pada pertengahan Oktober dan akhir November tahun lalu. Kau membawaku ke jalan-jalan yang tak terduga.

Padang gurun itu telah kita lewati bersama, tepat 40 hari saat Kau menjelaskan padaku makna semua itu. Oh, Tuhan... aku terperangah. Tak tahu lagi apa yang harus kuuraikan lewat kata-kata. Ketika aku menemukan SabdaMu lewat bisikan batinku, sore hari aku mendapati yang sama di buku renungan harian yang kubaca. 

Peziarahan merupakan jalan kematian menuju kehidupan. Seorang peziarah akan meninggalkan orang-orang yang dikasihi dan rumah, memercayakan keselamatan dan pemeliharaan dirinya kepada Tuhan. 

Awalnya Tuhan memimpin peziarah seperti Ia memimpin orang sekarat - dan peziarah mengikutiNya dengan malu, canggung, dan takut. Kemudian Tuhan melepaskannya pergi di suatu tempat di tengah perjalanan.Orang melepaskan semua yang ditinggalkan ke tangan yang akan menggenggam tangannya dalam perjalanan. (Dari Kata Pengantar buku Sepanjang Tahun Bersama Fransiskus - Meditasi Harian dari Perkataan dan Hidupnya, karya Murray Bodo)

Sungguh mengagumkan. Terlalu terbatas bagi logika manusia untuk mencernanya.Takjub aku menyaksikannya. Aku bahagia karena telah Kau pilih menjadi alas kakiMu. Mari, ya Tuhanku, kita memulai peziarahan ini. Dan aku menantikan saat Kau membawaku ke tempat-tempat lain yang ingin Kau tunjukkan kepadaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar