Jumat, 12 Agustus 2011

Kebahagiaan Alas Kaki

Bagaimana orang menggambarkan relasinya dengan Sang Kudus, Sang Khalik, Sang Pencipta Kehidupan? 

Ada yang menganggap dirinya sebagai hamba Sang Khalik, yang lain merasa menjadi sahabatNya. Ada pula yang mempersonifikasi dirinya seperti bola yang dimainkan Sang Pencipta, atau bejana yang siap dibentuk Sang Pemberi Kehidupan.

Siang ini, di tengah keheningan suasana ruang kerja, tiba-tiba melintas keinginanku menjadi alas kakiNya. Alas kaki yang selalu dipakaiNya ketika menyusuri jalan-jalan di dunia. Dengan menjadi alas kakiNya, aku membiarkanNya membawaku sekehendak hatiNya. Ada perjalanan yang menyenangkan di rerumputan nan lembut, ada pula perjalanan yang membuatku sakit lantaran harus melewati bebatuan. Sesekali, Ia melepaskan alas kakiNya, mengajakku beristirahat bersamaNya.

Aku akan menurutiNya saja ke mana Ia mengarahkan langkahNya, yang penting aku bisa selalu bersamaNya, menemaniNya. Aku tak ingin menjadi lebih daripada alas kaki. Ini sudah membahagiakanku. Alas kaki berada di bagian paling bawah mengajarkanku untuk selalu rendah hati. Alas kaki bergerak sesuai ayunan langkah Sang Pemakai mengajarkanku untuk tunduk pada kehendakNya bukan keinginanku.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar